Saniter.co.id | Niat Puasa Senin Kamis – Puasa merupakan salah satu ibadah yang sering dilakukan oleh umat muslim, dalam penerapannya secara umum puasa terbagi menjadi dua, yakni puasa wajib dan puasa sunnah.
Sedangkan secara khusus puasa banyak pembagiannya, seperti puasa Ramadhan, Puasa senin kamis, puasa Rajab dan semisalnya.
Namun meskipun demikian tata cara pelaksanaan puasa tersebut sama, yang membedakan adalah waktu saat melaksanakannya.
Banyak manfaat yang didapatkan oleh umat muslim yang gemar melaksanakan puasa, dari segi kesehatan sudah pasti. Karena ketika berpuasa menahan makanan yang berlebihan, dan masih banyak manfaat lainnya.
Dalam artikel ini penulis hanya akan menorehkan bacaan niat puasa senin kamis, karena puasa tersebut sering diamalkan oleh seorang muslim.
Pembagian Puasa Dalam Islam
Sebelum mengulas tentang puasa senin kamis, ada baiknya ketahui terlebih dahulu pembagian puasa dalam agama Islam. Puasa secara umum terbagi menjadi dua yakni puasa wajib dan puasa sunnah.
Maka dari itu sebelum melaksanakan puasa baik yang wajib maupun yang sunnah simak ulasan terkait pengertian keduanya sebagai tambahan ilmu pengetahuan.
Macam-Macam Puasa Wajib
Puasa wajib adalah perintah dari Allah dan Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa dalam waktu yang telah ditentukan, seperti puasa Ramadhan. Ada juga puasa wajib yang dilakukan karena melakukan kesalahan, sebagai tebusannya adalah berpuasa (puasa kifarat).
Terakhir yang juga termasuk puasa wajib bagi umat muslim yakni ketika ia sedang berusaha kemudian berjanji dihadapan banyak orang. Jika usaha tersebut sukses, maka akan melaksanakan puasa.
Untuk mengetahui pengertian dari ketiga puasa tersebut penulis akan merangkumnya di dalam artikel ini.
Puasa Ramadhan
Kewajiban bagi orang yang beriman selama satu bulan pada bulan Ramadhan adalah puasa ramadhan. Puasa Ramadhan juga merupakan salah satu Rukun iman yang jika dikerjakan mendapat pahala kebaikan. Akan tetapi jika ditinggalkan maka akan mendatangkan dosa.
Terkait puasa Ramadhan Allah SWT memberi kesempatan kepada hambanya untuk berlomba-lomba mendapatkan malam yang mulia yakni lailatul qadar.
Kewajiban puasa Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Latin :
Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Puasa Kafarat
Puasa Kafarat adalah puasa yang dikerjakan oleh seseorang karena telah melakukan kesalahan, yang sering disebut juga dengan puasa denda hukum puasa tersebut wajib. Terkait contoh orang yang wajib melaksanakan puasa denda salah satunya yakni seorang muslim yang disiang hari puasa Ramadhan melakukan hubungan badan.
Kewajiban puasa kafarat atau denda yang ditujukan kepada seorang muslim tersebut yakni sebanyak dua bulan berturut-turut.
Terkait kewajiban tersebut Rasulullah SAW bersabda :
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: هَلَكْتُ، وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ، قَالَ: أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ: لَيْسَ لِي، قَالَ: فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لاَ أَسْتَطِيعُ، قَالَ: فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا
Artinya :
Abu Hurairah meriwayatkan, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. lantas berkata, “Celakalah aku! Aku mencampuri istriku (siang hari) di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Merdekakanlah seorang hamba sahaya perempuan.” Dijawab oleh laki-laki itu, “Aku tidak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berpuasalah selama dua bulan berturut-turut.” Dijawab lagi oleh laki-laki itu, “Aku tak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berikanlah makanan kepada enam puluh orang miskin,”
(HR. al-Bukhari).
Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa wajib yang dikerjakan karena janji yang pernah diucapkan jika sukses dalam meraih sesuatu dan semisalnya. Sesuai dengan namanya nazar artinya janji, sekilas contoh jika saya lulus dalam menjalankan TES CPNS dan lulus. Maka saya akan berpuasa satu minggu berturut turut, rupanya diterima menjadi PNS dan disitulah kewajiban puasa dimulai.
Jika ia tidak berpuasa maka berdosa, bahkan pendapatan berlipat dosa yakni, membohongi diri sendiri, berbohong kepada orang lain dan berbohong kepada Allah SWT.
Adapun dalil yang mewajibkan untuk melaksanakan nazar yakni sebagai berikut :
QS. Ad-Dahr : 7
يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَيَخَافُونَ يَوۡمٗا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرٗا
Artinya :
Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana,”
HR al-Bukhari
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ
Artinya :
Siapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya
Macam-Macam Puasa Wajib
Puasa sunnah adalah puasa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya selain dari puasa Ramadhan, puasa kifarat dan puasa nazar.
Dalam Islam banyak macamnya puasa sunnah yang jika dikerjakan mendapat pahala, akan tetapi jika ditinggalkan tidak berdosa.
Terkait beberapa macam puasa sunnah adalah seperti dibawah ini :
- Puasa senin kamis
- Puasa syawal
- Puasa arafah
- Puasa tarwiyah
- Puasa Daud
- Puasa Asyura
- Puasa Nisfu Sya’ban
Dan masih banyak lagi macam-macam puasa sunnah lainnya yang dapat dijadikan sebagai amalan dalam melestarikan ajaran Rasulullah SAW.
Akan tetapi dalam artikel ini penulis hanya akan membahas tentang puasa senin kamis yang sering dijumpai dan diamalkan oleh umat muslim.
Pengertian Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW untuk diamalkan umat muslim. Pasalnya semasa hidup Rasulullah SAW tidak terlepas dari puasa pada hari tersebut.
Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda terkait puasa senin dan kamia :
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. HR. An Nasai
Kemudian untuk pelaksanaannya sama saja dengan puasa wajib yakni tetap meninggalkan segala yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berbohong dan semisalnya.
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis
Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa pelaksanaan puasa senin kami sama saja dengan puasa wajib, salah satunya adalah ada niat yang merupakan rukun puasa. Dalam artian jika niat ini tidak dilakasanakan maka puasa tersebut tidak sah.
Pada umumnya niat puasa dibaca sebelum melaksanakan ibadah puasa atau sebelum fajar atau sebelum masuknya waktu subuh. Akan tetapi jika dipahami lebih dalam lagi niat puasa bukan hanya dibaca sebelum masuk waktu subuh melainkan terus diikutsertakan hingga tibanya waktu berbuka puasa.
Karena yang terkandung didalam niat tersebut dapat menjadikan seorang muslim tersebut, terjaga dari hal yang membatalkan ibadah puasa. Terlebih puasa ini merupakan ibadah yang tidak tampak secara lahiriah melainkan hanya diri yang berpuasa dan Allah yang tahu.
Jika niat puasa tidak dipasang dengan amat kuat hingga tiba waktunya berbuka puasa, maka bisa dipastikan puasa yang dilakukan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :
Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tersebut, kecuali hanya rasa lapar dan dahaga.
Dari banyaknya umat muslim yang berpuasa seperti di atas karena tidak memasang niat dengan serius saat berpuasa.
Adapun bacaan niat puasa senin kamis adalah seperti dibawah ini :
Niat Puasa Sunnah Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin :
Nawaitu sauma yaumal itsnain lillahi ta’ala
Artinya :
Saya niat puasa sunnah di hari Senin karena Allah ta’ala.
Niat Puasa Sunnah Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin :
Nawaitu sauma yaumal khomiisi lillahi ta’ala
Artinya :
Saya niat puasa sunnah di hari kamis karena Allah ta’ala.
Syarat Dan Rukun Puasa
Seperti ibadah lainnya puasa senin kamis juga memiliki syarat dan rukun yang perlu diketahui oleh umat muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa sunnah.
Jika syarat dalam puasa tersebut tidak lengkap , maka tidaklah diterima ibadah puasa yang dikerjakan. Juga dengan Rukun puasa jika tidak dikerjakan maka puasanya tidak sah.
Untuk lebih jelasnya terkait syarat dan rukun puasa dapat dilihat dibawah ini :
Syarat Puasa
Syarat puasa merupakan hal hal yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan puasa. Jika syarat tersebut tidak ada padanya maka tidak wajib melaksanakannya.
Berikut dibawah ini beberapa puasa sunnah senin yang perlu diketahui oleh umat muslim :
Islam
Syarat pertama untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah pada hari senin adalah beragama Islam. Bukan berarti agama selain islam tidak boleh berpuasa pada hari senin, akan tetapi menurut ajaran Islam puasanya tidak diterima.
Baligh
Syarat selanjutnya bagi muslim yang ingin melaksanakan puasa adalah baligh, yakni sudah cukup umur. Bagi laki-laki umur 15 tahun atau sudah keluar mani, sedangkan bagi perempuan ketika ia haid.
Berakal
Berikutnya yang menjadi syarat sahnya puasa adalah berakal, bukan orang gila, mabuk dan semisalnya.
Sehat
Sehat juga merupakan syarat melaksanakan puasa, orang yang sedang sakit tidak diharuskan untuk melaksanakan puasa.
Tidak Haid Dan Nifas
Berikutnya adalah syarat puasa bagi wanita yakni tidak sedang haid dan nifas. Jika ingin berpuasa maka tunggu masa suci terlebih dahulu.
Rukun Puasa
Rukun puasa merupakan beberapa hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan puasa, sehingga sah dan diterima menurut syariat islam. Sebaliknya jika tidak terpenuhi maka puasa tersebut tidak sah.
Berikut dibawah ini beberapa rukun puasa yang harus diketahui oleh umat muslim :
Niat Puasa
Berniat saat melaksanakan puasa merupakan rukun, niat ini bukan hanya sekedar dibaca sebelum menjelang waktu sholat subuh. Melainkan harus diikut sertakan hingga masuknya waktu berbuka puasa, jika tidak maka dikhawatirkan dapat membatalkan puasa.
Menahan Diri Dari Hal Yang Membatalkan Puasa
Rukun puasa berikutnya adalah menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan badan suami istri, berbohong, marah dan semisalnya.
Dari pengertian puasa saja sudah dapat dipahami yakni menahan, jika beberapa hal yang membatalkan puasa dilakukan berarti tidak mampu untuk menahannya.
Baca Juga :
- Arti Syafakallah Doa Untuk Orang Sakit Diberi Kesembuhan
- Doa Sholat Hajat Terlengkap Beserta Tata Cara Shalat Hajat
- Doa Nurbuat Lengkap : Pengertian, Bacaan Dan Keutamaannya
- 7 Doa Agar Cepat Hamil Menurut Islam Yang Dapat Diamalkan